Langsung ke konten utama

Mematri Diri


Tanpa ada sebuah kata selamat, karena setiap hari mendoakan atas keselamatan serta kenikmatan selalu dipanjatkan. Semoga didekatkan dengan segala kebaikan, selalu diberikan keikhlasan serta kesabaran adalah sebuah do’a yang tengah dimunajadkan.  

Menggenap  keseperempat abad kurang setahun tepat seorang ibu melahirkan seorang putri dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dengan segudang harapan dan impian dari seorang ibu dan hari ini beliau sudah bangga diatas sana, putrinya sudah mendewasa, dan apa yang beliau cita-citakan sebagian mungkin sudah diwujudkan oleh generasi terbaiknya.

Memulai perjalanan sebagai seorang balita perempuan yang  dilahirkan tidak begitu mudah oleh seorang ibunda. Sempat tertahan ari-ari didalam sebagai penyalur kehidupan bayi dengan ibunda,yang semestinya dikeluar selang beberpa saat bayi dilahirkan. Kerelaan dan kebesaran jiwa semakin dikuatkan, sebab itulah peristiwa sejarah hendak ditorehkan dengan nyawa sebagai taruhan.

Bagimana tidak, keselamatan bayi sudah terjamin namun, sayangnya sang ibunda masih harus berjuang, hingga pada akhirnya keduanya terselamatkan. Sebuah perjuangan yang tidak mudah telah dimenangkan dengan lahirnya sebuah jiwa baru, yang kemudian mengembang dalam dirinya sebuah cinta juga harapan sebuah kebaikan.  

Memulai hidup disebuah lingkungan penuh kesederhanaan. Menumbuhkan jiwa seorang wanita ini tak jauh berbeda dengan lingkungan ia dibesarkan. Kini sikecil mungil mulai tumbuh besar, sisa usia yang ada merupakan sebuah kesempatan langka dari Tuhan untuk dimanfaatkan, mengapa hal itu dikatakan demikian?

Karena lihat berapa banyak gundukan disebuah taman makam menjadi saksi bahwa tidak semua mendapatkan kesempatan yang sama. Itulah sebuah isyarat nyata yang pada akhirnya masa itu akan ada menghampiri setiap jiwa yang bernyawa.

Terlahir sebagai harapan baru, menjalani hidup berlimpah kebaikan untuk sebuah harapan akhir yang penuh kebahagiaan, menjadikan  semua itu adalah tujuan. Mematri diri dengan sebuah kalimat manis dari Sherly Evavita bahwa ”hidup hanya sekali jadilah orang yang berarti” , seakan menjadi energi untuk memanfatkan setiap kesempatan yang Allah beri.

Lamongan, 13 Oktober 2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat Detik Yang Terlewati

Setiap insan terlahir dari sebuah keluarga yang berbeda-beda, pun aku dan kau yang tak bisa memilih bakalan terlahir dari keluarga mana. Semua sudah menjadi takdirNya, tak apa dan tak menjadi persoalan sebab Dialah sang Sutradara. Pengatur segala peran kehidupan. Terlahir, tumbuh, mendewasa bersama orang-orang pilihanNya, membentuk sebuah rasa yang dinamakan sayang dan juga cinta. Sebuah anugerah terindah yang Allah sisipkan pada setiap hati hambanya. Berkembang menjadi pribadi yang hidup penuh kebermanfaat hingga menua bersama orang tersayang adalah sebuah impian. Namun, kembali mengingat setiap usia telah digariskan. Muda, tua, sehat serta sakit setiap yang hidup pasti akan kembali sesuai degan ketetapan.  Ketetapan hidup adalah sebuah takdir mutlak yang tidak dapat ditolak oleh setiap insan . Meyakini setiap takdir, sembari melakukkan segala yang terbaik merupakan cara terbijak memaknai hidup. Berbagai cara yang dapat dilakukkan salah satunya dengan berbakti. Berba...

Berdikari

M asih sama ingin kuceritakan pada dunia tentang sesosok pria berdikari dan mandiri. Mengantungkan hidup pada harapan dan cita-cita diluar nalar manusia. Kerja keras yang bikin geleng-geleng kepala.   Menembus   ruang waktu, bekerja terus bekerja mengambil jeda waktu khusus untuk menghadapNya. Beristrahat secukupnya, berbakti sebanyak-banyaknya.   Mungkin itu yang mengakar dalam dirinya. Melompat lebih tinggi dari teman sebayanya, menjadikan ia jauh berbeda dengan yang lainnya. Memegang kunci utama dengan berbakti kepada orangtua, menjadikannya mampu melampaui batas mimpi yang tak pernah disangka-sangka. Tak hanya itu saja, ketekunannya belajar banyak hal menghasilkan percepatan langkah yang tak terduga. Sampai-sampai iapun tak pernah menyadarinya. Dengan segudang ilmu dikepala, tetap kerendahan yang ditampakkannya.  Kucoba mencari tahu tentangnya kudapatkan sebuah jawaban yang begitu indah “Tungguhlah nanti ketika aku sedang kesulitan, lalu lihatlah berapa ...