Masih sama ingin kuceritakan pada dunia tentang sesosok pria
berdikari dan mandiri. Mengantungkan hidup pada harapan dan cita-cita diluar
nalar manusia. Kerja keras yang bikin geleng-geleng kepala. Menembus
ruang waktu, bekerja terus bekerja mengambil jeda waktu khusus untuk
menghadapNya.
Beristrahat secukupnya, berbakti sebanyak-banyaknya. Mungkin itu yang mengakar dalam dirinya.
Melompat lebih tinggi dari teman sebayanya, menjadikan ia jauh berbeda dengan
yang lainnya. Memegang kunci utama dengan berbakti kepada orangtua,
menjadikannya mampu melampaui batas mimpi yang tak pernah disangka-sangka.
Tak hanya itu saja, ketekunannya belajar banyak hal menghasilkan
percepatan langkah yang tak terduga. Sampai-sampai iapun tak pernah
menyadarinya. Dengan segudang ilmu dikepala, tetap kerendahan yang ditampakkannya.
Kucoba mencari tahu tentangnya kudapatkan sebuah jawaban yang
begitu indah “Tungguhlah nanti ketika aku sedang kesulitan, lalu lihatlah
berapa orang yang masih setia membersamaku. itulah sahabat sejatiku" dari
Ali bin Abi Tholib, ialah sosok yang tergambar dari sebuah nasehat itu. Begitu memuliakan kawan, selalu ada disemua keadaan.
Begitu luar biasa bukan
kusebutnya sosok cemerlang, berjiwa besar dan berbahu kekar. Ketiganya
berimbang antara otak, hati dan tenaganya. Ketiganya bersinergi membuatnya
menjadi pribadi yang begitu berarti dan menginspirasi.
Kuintip dari beberapa sudut, kutuliskan sedikit rahasia
kesuksesaannya. Ditujukkan untuk semua kalangan, sebagai pengingat bahwa setiap
apa yang didapatkan tidak pernah lepas dari apa yang diusahakan dan mari mulai
belajar tentang sebaik-baiknya penjagaan, yakni menjaga hubungan kepadaNya,
orangtua, dan kepada sesama. Karena semua itu ikut memberi andil dalam keberhasilanya.
Mari Bersama-sama
Membuktikanya.
Komentar
Posting Komentar